Perbesar FotoWaspada! Novel Romantis Rusak Kesehatan dan Relasi
TRIBUNNEWS.COM - Novel romantis tidak selalu berefek baik untuk kehidupan seorang wanita. Novel romantis ditenggarai dapat merusak kesehatan dan hubungan pada wanita.
Menurut psikolog dari Inggris, Susan Quilliam, novel memberikan pandangan yang tidak realistis pada wanita tentang yang diharapkan dari sebuah hubungan, terutama romantisme.
Novel-novel tersebut dianggap menawarkan berbagai versi ideal dari percintaan yang dapat membuat wanita merasa buruk tentang diri mereka sendiri karena hubungan percintaan mereka tidak sesempurna cerita dalam novel.
Quillam menekankan ini bukan berarti wanita tidak memahami antara fiksi dan kenyataan. Hanya saja novel menambahkan pandangan pada wanita bahwa emosi dan nafsu adalah dasar dari pengambilan keputusan.
"Hal itu akan membuat hubungan menjadi campuran dari roman dan akal sehat," ujarnya.
Untuk itu Quillam mengatakan perempuan harusnya menyadari hubungan tidak selalu sempurna dan tidak selamanya memiliki akhir yang bahagia. Wanita tidak harus menyalahkan diri mereka sendiri atas hubungan yang jauh dari ideal.
"Ini bukan saja berlaku untuk wanita, baik pria atau wanita, pembaca roman atau bukan, harus membut keputusan bukan berdasarkan versi ideal kehidupan asmara dalam sebuah novel," tegasnya.
Menurut psikolog dari Inggris, Susan Quilliam, novel memberikan pandangan yang tidak realistis pada wanita tentang yang diharapkan dari sebuah hubungan, terutama romantisme.
Novel-novel tersebut dianggap menawarkan berbagai versi ideal dari percintaan yang dapat membuat wanita merasa buruk tentang diri mereka sendiri karena hubungan percintaan mereka tidak sesempurna cerita dalam novel.
Quillam menekankan ini bukan berarti wanita tidak memahami antara fiksi dan kenyataan. Hanya saja novel menambahkan pandangan pada wanita bahwa emosi dan nafsu adalah dasar dari pengambilan keputusan.
"Hal itu akan membuat hubungan menjadi campuran dari roman dan akal sehat," ujarnya.
Untuk itu Quillam mengatakan perempuan harusnya menyadari hubungan tidak selalu sempurna dan tidak selamanya memiliki akhir yang bahagia. Wanita tidak harus menyalahkan diri mereka sendiri atas hubungan yang jauh dari ideal.
"Ini bukan saja berlaku untuk wanita, baik pria atau wanita, pembaca roman atau bukan, harus membut keputusan bukan berdasarkan versi ideal kehidupan asmara dalam sebuah novel," tegasnya.
